Media sosial facebook seminggu terakhir ini mayoritas dipenuhi dengan postingan
soal rencana demonstrasi akbar FPI tanggal 4 Nopember lusa. Sebagai orang yang
(mudahan-mudahan) Islam, saya tentu tidak perlu ikutan nyinyir berlebihan
dengan demo 4 Nopember lusa. Anggap saja itu parade atau karnaval demokrasi
umat islam. Di mana-mana parade ya harus ramai. Kalau sepi ya geladi atau
simulasi namanya. Yang penting tidak anarkis. konon 40 ribu umat islam akan
turun berdemonstrasi di DKI Jakarta. bukankah tiap malam takbiran jelang lebaran
idul fitri ada jutaan umat islam turun ke jalan sembari bertakbir? massa yang
turun jelas beratus-ratus kali lebih banyak dibanding massa demonstrasi atas
nama agama lusa.
hanya saja kalau lebaran dilakukan dengan riang gembira. kalau yang lusa entah dengan perasaan seperti apa?
hanya saja kalau lebaran dilakukan dengan riang gembira. kalau yang lusa entah dengan perasaan seperti apa?
Lagian FPI kan butuh eksis sesekali untuk menunjukkan
taringnya. Banyak yang nyinyir ke FPI karena mereka sering melakukan kekerasan. kalau soal ini posisi saya jelas berseberangan dengan mereka. kalau FPI suka kekerasan, maka saya justru suka kekenyalan. Ada juga
yang bilang FPI itu mengadu domba umat islam. Kalau buat saya tidak. Mosok saya
disamakan dengan domba. Gak mau laah. Nah, kalau situ merasa islam dan merasa
diadu domba FPI, berarti situ orang atau apa?
STOP nyinyir ke FPI!
Kita Generasi Anti KEKERASAN, Pro KEKENYALAN!
Kita Generasi Anti KEKERASAN, Pro KEKENYALAN!
BalasHapusnice shot!
hahaha.
Hapusterima kasih mas dimas.
salam kekenyalan!!!