Sabtu, 05 November 2016

Maskot KBM itu bernama AZZAN WAFIQ A.







Di usianya yang masih belasan tahun, KBM semakin hari semakin populer. Maka, sudah saatnya pak BUDIAWAN SAHAJA selaku penjaga gawang KBM mulai mepertimbangkan perlunya dibuat penghargaan tahunan mahasiswa KBM. Penghargaan ini jelas penting demi kelangsungan eksistensi KBM ke depan. Penerima penghargaan ini nantinya akan menjadi duta jurusan mengingat KBM semakin populer sebagai tempat berkumpulnya orang-orang frustasi secara keilmuan seperti kata Prof. Heru. Soal kriteria penerima penghargaan, itu menjadi otoritas mbak Nova untuk merumuskannya. 

 Saya tidak tahu apakah pak Budiawan Sahaja  membaca tulisan ini dan mulai mempertimbangkan usul maha penting ini atau tidak. Tetapi, sebagai salah satu dari costumer KBM yang sah secara de facto dan de yure, tidak ada salahnya jika saya berandai-andai penghargaan ini terlaksana di penghujung tahun 2016. Jika ditanya siapa yang layak menjadi duta KBM tahun ini, maka tidak ada yang lebih berhak selain satu nama ini. Dia hanya satu dan satu-satunya. Dia adalah mas AZAN WAFIQ

Anda boleh setuju atau tidak dengan pilihan saya. Tapi paling tidak izinkan saya mengutarakan alasan kenapa mas Wafiq sangat layak menjadi ikon KBM tahun ini.

Pertama, mas Wafiq adalah mahasiswa yang paling istiqamah mengamalkan ajaran KBM secara kaffah. Mas wafiq tidak mau terjebak dalam siklus pendoktrinan  teori-teori di KBM yang membuat pusing sampai berhari-hari. Ketika kawan-kawan mahasiswa di KBM merasa mendapat pencerahan di kelas dan pusing lagi setelah keluar kelas, mas Wafiq melampaui itu semua. Mas wafiq tidak mau berhenti pada tataran teori. Baginya, belajar sebatas teori membuat kuliah di KBM tidak lebih dari verbalisme semata yang memproduksi kesadaran palsu. Teori-teori di KBM harus dipraktekkan. KBM mengajarkan untuk menolak tunduk pada pendisiplinan, logosentrisme, esensialisme, dan berbagai bentuk stabilisasi subyek lainnya. mas Wafiq mempraktekkan itu semua. Ketika teman-teman sekelasnya di KBM 15 berlomba-lomba mengerjakan tugas untuk dapat nilai A, mas Wafiq justru sebaliknya. Dia melakukan resistensi dengan memboikot pengumpulan tugas. Mas wafiq menolak tunduk pada rezim kebenaran akademik. Hasilnya sudah pasti bisa Anda tebak. Angka ketidaklulusan berderet dan menari-nari di KHS-nya.

Kedua, mas Wafiq punya daya jelajah lintas angkatan cukup tinggi di KBM. Bayangkan saja dia kuliah di KBM 15, nongkrongnya dengan KBM 14, mainnya dengan KBM 16. Tidak heran jika dilakukan survey hari ini tentang siapa mahasiswa dengan popularitas tertinggi di KBM, maka nama mas Musyaffa Wafiq bertengger paling atas. Saya tidak tahu ada kepentingan apa di balik gerakan geriliyanya di lintas angkatan KBM. Bisa saja pria tuna asmara asal Sleman ini sedang mencari gebetan mngingat statusnya saat ini sedang moratorium menjalin hubungan percintaan dengan perempuan. 

Ketiga, mas Wafiq menguasai ilmu ikhlas. Poin ini jelas paling istimewa. Meski dibelenggu oleh rezim kebenaran akademik dan diwajibkan mengulang beberapa mata kuliah, alumnus Sastra Inggris kampus sebelah UGM ini masih mau-maunya menjadi admin bulan blogging KBM yang jelas tanpa pahala honorarium. Kurang ikhlas apalagi coba. keputusan jadi admin bulan blogging ini tentu telah dipertimbangkan matang-matang selama belasan malam Jum'at kliwon. Oleh karena itu, semua peserta bulan blogging KBM periode ini harus berterima kasih dan sudah semestinya memilih mas Wafiq sebagai maskot KBM tahun 2016.

Dari uraian di atas menjadi jelas kiranya apa yang menjadi sikap saya. Jika sekali lagi saya ditanya siapa yang paling pantas menerima penghargaan mahasiswa KBM tahun ini, saya dengan tegas serta haqqulyaqin menjawab Mbak INTI karena telah memberi kesempatan hutang buku!            


4 komentar:

  1. yang bener dong bang Fahru, pilih mas Wafiq atau mba Inti nih? hehe
    *peace love and gaul*

    BalasHapus
  2. Ha-ha-ha
    Rena pilih siapa?
    Keduanya di list teratas berurutan pokoke

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Siapa sih tu orang?? Mukanya ngeselin banget!

    BalasHapus